Sabtu, 20 Desember 2008

Ber-amal... dan Sehat !


Alhamdulillah tadi siang suamiku dan temannya mas Qudrat menyempatkan diri untuk men-donorkan darahnya.
Aktiftas beramal yang murah dan menyehatkan ini diselengarakan secara rutin sejak th 2004 oleh YPI & YISC AL Azhar.
Siang itu suamiku mendapat kesempatan menjadi peserta yang pertama bersama-sama dengan mas Qudrat.
Ada satu hal yang menarik dari acara tersebut, yaitu ada seorang bapak yang sudah berumur sekitar lima puluhan, ia senantiasa datang untuk mendonorkan darahnya, tapi setiap kali ia ingin berdonor selalu saja tidak lolos syarat untuk berdonor, namun ia tak pernah patah semangat untuk mengikuti kegiatan tersebut yang di selenggarakan setiap 3 bulannya, seraya berkata " tidak apa saya tidak lolos, yang terpenting niat saya untuk berdonor sudah saya laksanakan" Subhannallah ! Bagaimana dengan kita ?
Bila berminat silahkan saja hubungi panitia YPI & YISC AL Azhar setiap tiga bulannya.
Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi ladang amal kita secara rutin !

Jumat, 19 Desember 2008

Musibah Membawa Hikmah

Pada suatu hari, ditengah malam, dikantorku, ketika itu semua karyawan sudah kembali kerumah-nya masing-masing, begitu juga para driver (supir) yang pulang lebih awal dari karyawan yang lain, tinggal aku yang hanya seorang diri, dan pada waktu itu harus memarkirkan beberapa kendaraan operasional kantor agar terparkir dalam keadaan rapih dan dalam jangkauan pengamatan-ku sebagai petugas keamanan.
Namun yang menjadi masalah pada waktu itu, aku belum semahir seperti sekarang ini dalam mengendarai mobil, satu, dua, hingga tiga mobil sudah berhasil aku pindahkan dengan posisi rapih, tinggal satu mobil ambulan yang cukup besar ukuran-nya yang sedang aku parkir, tiba-tiba… brak..! dan ternyata mobil ambulan terbentur dengan tembok kantor, ketika itu kaca bagian depan-nya retak ! Mulanya sih kaca itu cuma retak kecil tapi lama-kelamaan retak itu mulai menyebar ketika ambulan it terus dipakai untuk operasional pengobatan gratis, salah satu program kesehatan PKPU.
Dan pada akhir-nya kaca mobil ambulan itu pecah secara keseluruhan.
Karena pada saat peristiwa terjadi (nabrak) disaat itu aku sedang/dalam rangka menjalankan tugas, maka biaya perbaikan/penggantian kaca itu dibagi dua , yaitu separuh biaya dari-ku dan separuh-nya lagi dari kantor, total biaya perbaiakan saat itu sejumlah 1 juta 2 ratus ribu rupiah, berarti aku harus mengganti 600 ribu rupiah ! Walaah… walaaaah…!
Tetapi yang membuat-ku salut adalah rasa saling bantu-membantu diantara sesama karyawan dikantorku !
Di pelopori oleh para driver, mereka kemudian mengumpulkan sumbangan kepada setiap karyawan yang hasilnya kemudian diberikan kepadaku sebagai bentuk solidaritas.
Dan ternyata “Subahannallah” dana yang terkumpul sejumlah 800 ribu rupiah, yang kemudian uang yang 600 ribu rupiah aku serahkan kekantor sebagai biaya penggantian dan sisanya yang 200 ribu…... he… he….


*Tulisan suami

Rabu, 17 Desember 2008

Sudah Kita Memohon Ampun Kepada-Nya ?

Sudahkah Kita Memohon Ampun Kepada-Nya ?

Wahai saudara/i-ku seiman,
Cobalah kita tengok perjalan hidup kita hari ini, mulai kita bangun dipagi hari, hingga bersiap untuk tidur kembali.
Hari ini,
Adakah dosa yang kita perbuat ?
Astaghfirullah !!!
Hari ini,
Adakah maksiat yang telah kita perbuat ?
Astaghfirullah !!!
Hari ini,
Apakah hari ini kita telah berbuat dosa kepada teman-teman kita ?
Astaghfirullah !!!
Kepada tetangga-tetangga kita ?
Astaghfirullah !!!
Kepada Anak-anak kita ?
Astaghfirullah !!!
Kepada Istri atau suami kita ?
Astaghfirullah !!!
Kepada bapak kita ?
Astaghfirullah !!!
Kepada ibu kita ?
Astaghfirullah !!!
Kepada mertua kita ?
Astaghfirullah !!!
Kepada adik-adik/kakak-kakak kita ?
Astaghfirullah !!!
yang telah kita singgung perasaan-nya !
Astaghfirullah !!!
yang telah kita sakiti hatinya !
Astaghfirullah !!!
yang tidak kita beri hak-hak-nya !
Astaghfirullah !!!
Sudahkah kita meminta maaf kepada semuanya ?
Wahai saudara/i-ku yang dicintai Allah,
Apakah kita sudah bisa menjaga lidah kita dari berbuat dosa sepanjang hari ini ?
Astaghfirullah !!!
Hari ini, apakah kita sudah menjaga pandangan kita dari yang bukan semestinya ?
Astaghfirullah !!!
Hari ini, pendengaran kita, tangan kita, langkah kaki kita dan seluuruh aktifitas kita apakah sudah kita jaga dari berbuat dosa ?
Astaghfirullah !!!
Wahai saudara/i-ku yang disayang Allah,
Sesungguh-nya teladan kita, Rasulullah SAW, yang telah dijamin tempat-nya disurga, dalam sebuah hadist-nya beliau bersabda :
قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ، وَأَتُوبُ إِلَيْهِ، فِي الْيَوْمِ، أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً (صحيح البخاري
“Demi Allah, Sungguh aku beristighfar dan bertobat kepada Nya pada tiap harinya lebih dari tujuh puluh kali” (Shahih Bukhari)
Wahai saudara/i-ku yang dimulia-kan Allah, Bagaimana dengan kita?
Sudah kita Memohon Ampun Malam ini Kepada-Nya ?

Selasa, 16 Desember 2008

Ketika Sulung-ku Menginjak Usia Remaja

Ketika sulung-ku menginjak usia remaja
Kini ia tak lagi balita
Sudah menjadi siswa lanjutan tingkat pertama
Banyak pula kawan-kawan yang ia punya
Hand phone-nya pun mulai menyedot pulsa
Ada suka juga ada gembira, ketika anak mulai remaja
Sebagai orang tua harus tetap waspada
Agar menjadi anak-anak yang sholeh dan sholeha
Pewaris surga bersama-sama dengan orang tua

Aku tak Pandai Menulis

Aku tak pandai menulis
Ingin sekali aku menulis
Ku coba untuk menulis
Tapi aku tak pandai menulis
Tetap saja aku menulis
Tentang aku, kamu dan kita yang manis-manis
Tapi aku tak pandai menulis
Ingin rasa-nya aku menangis
Ku coba untuk tak menangis
Ku coba lagi untuk terus menulis
Walau hasilnya tak seindah dan semanis si penulis

Aku tak pandai merangkai kata-kata
Ku coba untuk merangkai kata
Agar menjadi sebuah cerita
Cerita indah yang mungkin bermakna
Bagi aku, kamu dan kita semua
Tapi tetap ku tak pandai merangkai kata-kata
Ku coba untuk tak berputus asa
Kurangkai terus agar menjadi cerita
Hingga aku kehabisan kata-kata
Ku coba lagi sambil berdo’a
Untuk merangakai semua cerita
Menjadi hikmah bagi kita semua

Senin, 15 Desember 2008

Antara Takdir dan Kecerobohan

Sebuah peristiwa kecelakaan terjadi, ketika itu saya dalam perjalan menuju kantor dengan mengendarai sepeda motor, tepatnya di jalan Condet raya sekitar lima ratus meter dari kantorku.
Waktu itu di depan sepeda motor yang kukendarai ada sebuah bus metro mini yang melambatkan laju-nya sepertinya bus itu akan menaikan seorang penumpang wanita muda yang ada diseberang jalan, sang wanita melambaikan tangan-nya meng-isyarat-kan bahwa ia ingin naik bus tersebut, akupun turut melambatkan laju sepeda motorku dengan tetap berada disisi kanan belakang bus itu serta bersiap-siap untuk menyalip bus, namun niat untuk menyalip ku urungkan , karena ku lihat si wanita mulai menyebrang dari seberang jalan, sementara dari arah berlawanan terlihat pula olehku seorang pengendara sepeda motor yang juga melambatkan kendaraan-nya karena melihat si wanita akan menyebrang, dari arah belakang pengendara sepeda motor yang pertama, sepintas terlihat olehku juga seorang pengendara motor dengan kecepatan yang sangat tinggi berusaha menyalip pengendara pertama, namun…….. brak…! Tak ayal lagi pengendara yang berusaha menyalip itu serta merta menabrak si wanita yang akan menyebrang itu dan tak sempat menghindar.
Kejadian yang sangat cepat itu terlihat olehku, secara repleks dan setengah berteriak aku berujar Allahu Akbar !
Motor si pengendara telihat hancur berantakan, sementara si wanita tergeletak di jalan tak bergeming,sepertinya langsung pingsan. Dan yang tak habis pikir tubuh si penabrak terlihat terlempar keras, menyusuri aspal, melewati bus metro, mengarah kepada motor yang kutumpangi yg dalam keadaan berhenti dan… brak, sekali lagi tubuh si pengendara menghantam sepeda motorku setelah ia terlebih dahulu menabrak si wanita tadi, tubuhnya langsung melewati bagian bawah ban depan motorku, seperti tadi dengan repleks aku berteriak mengucap istighfar.
Aku menepikan kendaraanku,, berusaha menolong si pengendara, tetapi kulihat warga dan pngendara yang lain yang ada disekitar terlihat sudah menggotong dan memindahkan korban ke tepi jalan, apa yang kulihat sungguh sangat mengenaskan dan memilukan hati, helm yang dikenakan si pengendara terpental, kepalanya mengucurkan darah segar, sementara tubuh-nya terlihat meng-gelepar-gelepar seperti menyongsong maut, merasakan sakit yang amat sangat.
Aku berusaha tenang, dan menghubungi kantorku berharap ambulance milik kantorku ada dan bisa dipergunakan untuk membawa korban ke rumah sakit, tetapi ambulance yang ada pada saat itu sedang keluar semua, untunglah dengan inisiatif beberapa warga yang menolong akhirnya si korban dibawa kerumah sakit terdekat, sementara si wanita yang menjadi korban sudah dibawa masuk kedalam gang menuju rumah, tanpa ku tahu bagaimana kondisinya.
Aku pun melanjukan perjalananku menuju kantor. Di malam hari, peristiwa yang terjadi sore itu masih terbayang-bayang dipelupuk mataku, membuatku merenung mengingat-nya.
Pada keesokan harinya tesebar kabar bahwa si pengendara yang menabrak wanita itu meninggal dunia ! inna lillahi wa inna lillahi rojiun, ucapku, sementara si wanita yang menjadi korban tidak tahu bagaimana nasibnya.
Ada dua sisi yang dapat kutangkap dari peristiwa itu, yang pertama adalah : Peristiwa itu merupakan sebuah takdir ! tentu semua orang yang beriman akan me-yakini bahwa pada setiap peristiwa yang terjadi adalah merupakan sebuah takdir yang telah ditentukan oleh-Nya.
Yang kedua adalah : Kecerobohan ! akibat dari kecerobohan itu tidak saja merugikan diri sendiri tetapi juga dapat merugikan orang lain.
Yang menarik antara takdir dan kecerobohan ini saya teringat kisah khalifah Umar bin Khatab ra yang membatalkan kunjungan kenegaraannya ke suatu daerah yang tertimpa bencana wabah penyakit. Kemudian sikap beliau ini dipertanyakan oleh rakyatnya, "Wahai Umar, apakah engkau akan menghindari takdir Allah?" Maka jawab Umar,"Aku menghindari takdir Allah, untuk menuju ke takdir yang lain"
Yang bisa di jadikan korelasi dari kisah khalifah Umar ra dengan peristiwa kecelakaan diatas adalah, bagaimana kita berusaha untuk menghindari takdir atas kecerobohan kita, menuju takdir yang lebih baik dengan bersikap santun dijalan.

Whuallahu a’lam,
Tulisan suami

Minggu, 14 Desember 2008

Ketika Sahabat Suami Meminta Do'a Buat Sang Istri


Ketika Sahabat Suami Meminta Do'a Buat Sang Istri
Dec 11, '08 9:12 PMfor everyone
Malam tadi sekitar pkl 01 dini hari telpon seluler suamiku berdering, aku yang mengangkatnya, sementara sang suami kulihat masih merasakan kantuk yang berat tapi dia coba paksakan untuk menerimanya,
dan ternyata suara yang terdengar adalah suara sahabat karib-nya yang kini hijrah ke kota Medan dalam rangka memenuhi tugas kantor-nya,
sudah beberapa bulan ia ber-serta akan dan istrinya disana,
malam itu ia sengaja menelpon dan meng-sms suamiku untuk sekedar meminta do'a dari-nya, do'a dari seorang sahabat karib-nya.
Dan baru kutahu ternyata sahabat suami-ku sedang menunggu sang istri untuk melaksanakan operasi kelahiran (cessar) anak-nya yang ketiga,
Subhannallah, menunggu merupakan salah satu pekerjan yang membosankan, apalagi sekarang sahabat-nya sedang menunggu sebuah proses perjuangan sang istri antara hidup dan mati,
tidak hanya perasaan bosan tetapi berbagai perasaan yang tak menentu tentu banyak menghinggapi, begitu pula dengan perasaan suamiku ketika menunggu-ku saat akan melahirkan anak-anak-ku kala itu,
dan perasaan-perasaan itu tentu lebih dahsyat lagi bagi para si istri yang sedang menjalani perjuangan itu, Dan dari itu pula betapa penghargaan suamiku yang cukup tinggi bagi seorang wanita,
seorang perempuan, seorang istri, seorang ibu, ibu bagi diri suamiku, dan ibu bagi anak-anaknya yaitu aku,
dan do'a-nya untukku, untuk istri sahabatnya dan juga untuk semua wanita yang sedang menjalani proses "perjuangan"-nya :
semoga Allah meberikan kemudahan, kekuatan, ketabahan, kesabaraan, keberkahan, serta pahala yang tinggi...... aamiin
Aku & suami-ku

Sabtu, 13 Desember 2008

Tentang-ku & Keluarga-ku


Assalamulaikum wr wb,
Alhamdulillah berkat izin Allah SWT, akhirnya terbit juga blogg ini, mudah-mudahan memiliki nilai manfaat tidak saja bagi diri dan keluarga tapi juga bagi seluruh pemerhati blogg ini, dan silahkan mengunjungi !
Tentangku : Aku adalah seorang istri yang berusaha menjadi makmum yang baik bagi suamiku dan berusaha menjadi madrasah yang berkualitas bagi anak-anakku, aku tinggal bersama sang suami tercinta dan ke empat orang buah hati-ku di kawasan cilandak Jakarta-Selatan.
Wassalamu alaikum wr wb.