Jumat, 19 Desember 2008

Musibah Membawa Hikmah

Pada suatu hari, ditengah malam, dikantorku, ketika itu semua karyawan sudah kembali kerumah-nya masing-masing, begitu juga para driver (supir) yang pulang lebih awal dari karyawan yang lain, tinggal aku yang hanya seorang diri, dan pada waktu itu harus memarkirkan beberapa kendaraan operasional kantor agar terparkir dalam keadaan rapih dan dalam jangkauan pengamatan-ku sebagai petugas keamanan.
Namun yang menjadi masalah pada waktu itu, aku belum semahir seperti sekarang ini dalam mengendarai mobil, satu, dua, hingga tiga mobil sudah berhasil aku pindahkan dengan posisi rapih, tinggal satu mobil ambulan yang cukup besar ukuran-nya yang sedang aku parkir, tiba-tiba… brak..! dan ternyata mobil ambulan terbentur dengan tembok kantor, ketika itu kaca bagian depan-nya retak ! Mulanya sih kaca itu cuma retak kecil tapi lama-kelamaan retak itu mulai menyebar ketika ambulan it terus dipakai untuk operasional pengobatan gratis, salah satu program kesehatan PKPU.
Dan pada akhir-nya kaca mobil ambulan itu pecah secara keseluruhan.
Karena pada saat peristiwa terjadi (nabrak) disaat itu aku sedang/dalam rangka menjalankan tugas, maka biaya perbaikan/penggantian kaca itu dibagi dua , yaitu separuh biaya dari-ku dan separuh-nya lagi dari kantor, total biaya perbaiakan saat itu sejumlah 1 juta 2 ratus ribu rupiah, berarti aku harus mengganti 600 ribu rupiah ! Walaah… walaaaah…!
Tetapi yang membuat-ku salut adalah rasa saling bantu-membantu diantara sesama karyawan dikantorku !
Di pelopori oleh para driver, mereka kemudian mengumpulkan sumbangan kepada setiap karyawan yang hasilnya kemudian diberikan kepadaku sebagai bentuk solidaritas.
Dan ternyata “Subahannallah” dana yang terkumpul sejumlah 800 ribu rupiah, yang kemudian uang yang 600 ribu rupiah aku serahkan kekantor sebagai biaya penggantian dan sisanya yang 200 ribu…... he… he….


*Tulisan suami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar